Senin, 24 Juni 2019

Bertumbuh bersama Masalah


Bukan dunia namanya jika tidak ada suka dan duka. Karena memang seperti itulah tujuan dunia ini dicipta. Keduanya akan tiba silih berganti sesuai masa. Pun percuma jika kau berusaha tuk mengingkari, karena segalanya telah tertakdirkan dengan pasti.
-----
Sewaktu SMA, entah kenapa berbeda dengan kebanyakan kelas lain yang umumnya akan meng-quote kata bernada semangat atau motivasi, kelas saya justru menampilkan tajuk 'Bersahabatlah dengan masalah'. Sebuah tulisan yang terpampang nyata di dinding kelas untuk selalu mengingatkan bahwa sejatinya hidup itu sendiri adalah masalah, dan tidak ada pilihan lain selain mencoba bersahabat dengannya.

Tentu, makna 'masalah' yang dulu kami pahami sangat jauh berbeda dengan pemaknaan yang telah berproses oleh waktu. Karena sejatinya, masalah memang demikian bukan? Diberikan sesuai kemampuan.

Yah, ini juga tentang bersyukur dan sudut pandang masing-masing.

Setiap orang pasti punya masalah, punya sedihnya masing-masing. Pun demikian dengan bahagia. Jadi, seberat apapun masalahmu, jangan mengira semesta jahat padamu. Kamu hanya sedang diuji!

Mengeluh, boleh saja. Karena itu menandakan kita sebagai manusia yang lemah dan penuh kekurangan. Tapi, jangan sampai karena saking seringnya mengeluh kita sampai lupa untuk berterima kasih. Padahal sebenarnya, jika kita jeli, nikmat Allah pun tetap ada di setiap masalah itu sendiri.

Saya pribadi, dari segala masalah dan ujian yang hadir --baik bagi diri sendiri, keluarga, ataupun teman terdekat-- hingga proses ketika melewati setiap perjalanannya, kian percaya akan kasih sayang Allah SWT yang senantiasa menemani.

Sama halnya seperti saya, pahami baik-baik kalimat di bawah ini, dear.

Kamu tidak harus berubah. Banyak yang memaksakan diri untuk berubah, ujung-ujungnya malah kembali kepada dirinya yang semula --diri yang penuh cela, diri yang ingin diganti.

Namun, kamu harus bertumbuh. Pilihlah untuk menjadikan masalah dan perjalanan sebagai pelajaran hidup yang membuat dirimu semakin 'kaya'. Biarkan rangkaian perjalanan itu membuat dirimu dipahamkan --mengubah dirimu.

Tumbuhlah besar; besar ilmu, besar amal, besar cita-cita, besar cinta, besar ikhlas, besar tawakkal, sabar, dan syukurmu. Dan, bukan besar kepalamu.


Tumbuhlah dewasa. Kamu tak pernah terlalu muda untuk itu.
Dan benar, selama hidup kita memang harus bersahabat dengan masalah dan dari sanalah kamu bisa bertumbuh. ;)

Nb. Foto adalah cover salah satu buku antologi saya. Kurang lebih isinya juga tentang bagaimana orang-orang akhirnya bisa memahami bahwa ada pelangi selepas hujan, bahwa pasti ada hikmah di balik ujian. 

0 komentar:

Posting Komentar