Selasa, 17 Juni 2014

Perjalanan Mata, Hari, dan Hati



"Jalan apa yang aku tempuh? Jalur mana yang aku ambil? Sampai ke mana tujuan yang aku ingin capai? Entahlah, semuanya terasa kabur".

Fase setelah lulus kuliah seperti menjadi sebuah tonggak sejarah yang penting dalam perjalanan hidup seorang sarjana baru. Mencari pekerjaan yang pas, seperti halnya menjadi jodoh. Apalagi mencari pekerjaan atau karier yang berhubungan dengan passion, tujuan, dan mimpi-mimpi hidup yang kadang kala menjadi tertawaan orang lain.

Memang bukan hal yang mudah untuk memantapkan diri selesai kuliah. Begitu banyak keinginan dan tuntutan yang terus hadir dalam kehidupan. Tuntutan dari diri sendiri, keluarga, lingkungan,dan kadang tuntutan yang berasal dari cermin social. Dilema orang yang sudah lulus kuliah adalah menentukan arah hidupnya. Tahun-tahun pertama akan menjadi tahun pembuktian diri. Tahun tahun selanjutnya akan diikuti oleh pertanyaan,sudah benarkah jalan yang dipilih ini? Tapi, selama masih bernafas, selama itu pulalah pertanyaan demi pertanyaan tentang hidup akan bergulir. Ketika berhenti bertanya, hanya ada dua kemungkinan, orang itu tidak peduli atau mati.

Rasanya hari-hari terlalu berharga jika hanya diisi dengan keluhan atau merutuki nasib tentang pekerjaan. Pekerjaan yang sudah ditukar dengan separuh waktu yang dimiliki setiap orang dalam sehari adalah  sesuatu yang harus disyukuri lebih dari sekedar nilai rupiah atau satuan mata uang yang ada. Ketulusan dalam melakukan pekerjaan bukan hanya akan memberikan efek kilau pada pekerjaan yang sedang dilakukan, tapi juga memberikan ruh agar ia bernyawa dan terlihat oleh dunia.

Setiap orang mengukir perjuangannnya sendiri. Dan, selalu ada kisah-kisah yang terserak tentang perjuangan dalam meraih banyak hal. Saat seorang siswa berjuang lulus ujian. Saat seorang mahasiswa berjuang untuk bisa lulus sidang. Ketika seorang lulusan sarjana berjuang untuk mendapatkan pekerjaan. Saat seorang pekerja berjuang mempertahankan pekerjaannya, pekerja lainnya sedang berjuang mengubah nasib untuk mencari peluang yang lebih baik. Disaat seorang pekerja berjuang meningkatkan pendapatannya, ada seorang pekerja lainnya sedang berusaha mencari makna kenapa ia harus bekerja? Saat seorang pekerja memiliki target untuk mengejar kenaikan pangkat dan jabatan, seorang lainnya sedang berjuang untuk mengejar kepuasan kerja. Setiap orang bebas menentukan arah kariernya. Setiap orang bebas memperjuangkan apa yang diyakininya. Tapi, pada akhirnya orang-orang yang punya komitmen, merasa cinta dengan apa yang ia lakukan, dan selalu berangkat kerja dengan penuh semangat adalah orang-orang yang sedang membuat perubahan. Dengan energy yang dimilikinya, mereka berbagi dan mendorong orang lain untuk merasakan hal yang sama, kebahagiaan – dalam bentuk apapun. Termasuk meneruskan apa yang pernah didapatkan dalam hidup ini. Meneruskan kesempatan dan kepercayaan.

Mungkin, saat ini kita sibuk memperdebatkan tentang karier dan hidup. Tapi, beberapa tahun lagi tak ada lagi yang perlu diperdebatkan. Bahwa ternyata perjalanan inilah yang membuat pertemuan itu hadir dalam sebuah ruang dan waktu yang berbeda. Perjalanan mata, hari, dan hati.