Rabu, 30 Oktober 2013

Dialog: Mimpi tak boleh kalah oleh ketakutan


Sebuah imajinasi mencuat dan membentang luas... Tapi apa yang menjadi jalan untuk dapat menapaki dan mewujudkannya? Seolah sebuah ruang dengan tebing kokoh menjadi penyekat para pemimpi memasuki dunia yang diharapkannya

Yah, memang seperti itulah mimpi. Tinggi.... seolah tak bisa dijangkau. Kalaupun bisa pastilah sangat sulit untuk mendaki puncaknya.

Tidak bisakah khayalan berubah menjadi nyata? Akankah ini hanya akan menjadi seberkas lamunan?

Kau bertanya padaku? Aku pun tak tahu dengan apa aku menjawab pertanyaanmu. Karena, aku pun manusia yang tak tahu akan ada apa di hari esok. Aku pun sama, gamang, takut. Ah, bukankah semua yang tidak terlihat selalu bisa membuat kita takut. Mungkin, itu juga berlaku untuk masa depan?

Benar, berbagai pertanyaan ini mewakili impian sekaligus ketakutanku. Tiada yang tahu hari esok, lusa bahkan 10 tahun mendatang. Jika impian tak tergapai, sedangkan jiwa telah terpanggil, tidakkah itu menjadi salah satu deret kepedihan?

Sejak kapan kau menjadi tuhan?? ada hal-hal yang memang di luar kendali kita. Sayangnya, terlalu memikirkannya pun tak dapat mengubah apa-apa. Jalanilah yang bisa kita jalani saat ini. sama halnya seperti aku, aku ingin kamu percaya, bahwa saat ini allah tengah mempersiapkan sesuatu yang indah itu untuk kita.