Wahai saudariku yang mulia,
apakah engkau tidak mengetahui bahwa kelak akan ditanyai perihal usiamu dua
kali, yaitu mengenai umurmu secara umum dan waktu mudamu secara khusus? Siapakah kita untuk memberi
jawaban untuk pertanyaan itu?
Wahai saudariku yang mulia! Apakah
engkau telah memuji Allah ‘Azza wa Jalla atas nikmat terbesar yang telah Allah
berikan kepadamu berupa nikmat islam? Mengingat masih banyak wanita selainmu
yang bergelimang dalam kekafiran, sedangkan engkau adalah wanita yang terlahir
dalam keadaan muslimah yang bertauhid. Betapa banyak wanita selainmu yang
bergumul dalam gelapnya kesyirikan dan kesesatan, sementara engkau telah
mendapat petunjuk dengan cahaya keimanan. Sungguh, betapa besarnya nikmat
tersebut dan betapa agungnya anugerah itu, sebagaimana kalam Allah.
Saudariku, apakah engkau masih
menunaikan shalat lima waktu tepat pada waktunya? Sebab, sesuatu yang pertama
kali akan dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat nanti adalah shalat. Jika
shalatnya baik maka akan baik pula seluruh amalnya. Sebaliknya, jika shalatnya
buruk maka buruklah seluruh amalnya. Dan, apakah engkau bisa khusyuk di dalam
shalatmu dan merasa tenang dalam ruku’ serta sujudmu?
Apakah engkau selalu membaca Alquran
dengan penuh penghayatan, kekhusyukan, dan menghadirkan hatimu? Apakah engkau
pernah membaca satu hizb Alquran saja setiap harinya secara khusus untuk
dirimu? Adakah engkau mengajarkan Alquran? Karena rasulullah pernah bersabda, “sebaik-baiknya
kalian adalah orang yang belajar Alquran dan mengajarkannya”(HR Bukhari).
Apakah engkau berbakti kepada
kedua orang tuamu? Apakah engkau masih menyambung tali silaturahmi? Adakah engkau
masih mengingat Allah, baik dalam keadaan sepi maupun terang?
Apakah engkau menyuruh kepada
yang makruf dan mencegah dari yang mungkar? Adakah engkau mencintai kebaikan
untuk kaum muslimin?
Apakah engkau masih memuliakan
anak-anak yatim, para janda, orang-orang lemah dan kaum fakir miskin, bersikap
rendah hati kepada mereka dan berusaha menyayangi mereka, apalagi yang masih
memiliki hubungan kerabat denganmu?
Sudahkah engkau menghapal
dzikir-dzikir yang dibaca ketika pagi dan petang? Apakah engkau masih menjaga
hijabmu secara syar’I yang telah Allah perintahkan kepadamu?
Apakah engkau masih bermajelis
dengan wanita-wanita shalihah yang selalu berdzikir kepada Allah, mendulang
manfaat dengan senantiasa mengunjungi mereka karena Allah, dan secara intensif
belajar ilmu-ilmu keislaman dengan tujuan untuk menghilangkan kebodohan dari
dirimu?
Sudahkah engkau memilihara dirimu
dari canda yang berlebihan dan banyak tertawa? Sudahkah engkau menangis karena
takut kepada Allah? Sudahkan engkau menyucikan hatimu dari penyakit-penyakit
kemunafikan, riya’, ujub, kebencian, dendam, kedengkian, dan permusuhan?
Sudahkah engkau berusaha untuk berkarakter
dan berakhlak mulia, penyantun, sabar, wara’, penyayang, tawakkal, dan ikhlas?
Wahai saudariku? Tanyalah jiwamu
dengan pertanyaan-pertanyaan ini, dan jawablah dengan jawaban yang dimiliki
oleh wanita yang berakal sehat dan bijaksana. Lalu, sentaklah nuranimu dengan
teguran dan celaan dari dirimu sendiri. Bersegeralah untuk memperbaiki diri,
dan berdoalah agar dirimu makin teguh dan istiqomah.
Ya, sesungguhnya hidayah adalah
nikmat terbesar yang Allah berikan kepada seorang manusia. Sementara itu, sifat
dengki dalam jiwamu dan setan-setan dari golongan manusia juga tidak akan lepas
dari dirimu. Mereka akan selalu berusaha dengan bermacam-macam cara untuk
menjauhkanmu dari jalan hidayah, selalu mengintaimu di jalan ini, dan
memperindah dunia di hadapanmu. Terkadang mereka membisikkan, “untuk apa hal
ini dilakukan? Untuk apa semua kesulitan ini? Sesungguhnya engkau masih di
puncak masa mudamu, bersenang-senanglah, engkau bisa bertobat setelah itu”.
Semoga diri ini senantiasa istiqomah memperbaiki diri.
0 komentar:
Posting Komentar