Senin, 06 Februari 2017

Berhenti Menyembunyikan Renjana. Melangkahlah dengan Hati


mereka yang bisa memerdekakan suara hati untuk bebas memilih apa yang dicintai, maka hidup akan selalu mempunyai esensi untuk bisa dinikmati dan jiwa yang senantiasa bisa bersyukur untuk bisa diberkahi, oleh Sang Pemilik Hati.”
 
Kadang, memang tak perlu banyak alasan untuk menjelaskan tentang apa yang kita cita-citakan. Sesuatu yang ada dalam benak dan menuntut untuk direalisasikan. Namun, satu hal yang juga harus kita pahami, bahwa terkadang tak selamanya kenyataan sesuai dengan rencana awal. Bisa jadi, semesta menyeret kita ke dalam banyak persimpangan yang membingungkan. Menuntut banyak hal untuk dipikirkan dan dipertimbangkan, pun menunggu jawaban. Akankah kita tetap melangkah dengan suara hati?

Ya, kau benar, memang tidak semua orang bisa memahami prioritas yang sedang kita jalani saat ini, bahkan orang tua sekalipun. Kita hanya bisa diam dan terus berusaha untuk melanjutkan jalan sukses yang sedang berusaha kita hilangkan ilalangnya karena telah mengganggu langkah. Satu-satunya hal yang membuat kita terus berjuang adalah keyakinan bahwa apa yang sedang kita perjuangkan saat ini pasti bisa membawa hasil manis di kemudian hari.

Bukankah ada yang bilang bahwa hidup adalah serangkaian pembuktian, akan perjuangan yang tak pernah selesai? Barangkali itu benar. Bukankah di awal jalan, kita tidak punya apapun selain keyakinan bahwa hal yang kita lakukan akan berhasil suatu hari nanti. Justru, inilah yang menjadikan hidup ini lebih menarik, kemungkinan mewujudkan impian menjadi kenyataan. Meski seringkali kita akan dihadapkan pada mereka yang merasa bahwa keyakinan itu salah. Di sinilah, kita harus belajar merelakan hati untuk diproses menjadi dewasa. Akan ada beberapa orang yang mencibir keputusan kita. Terlebih jika kita mengambil jalur yang tidak sesuai dengan status “bagus” di mata  orang lain.

“Hidup terlalu singkat untuk menjadi orang lain”, pernah mendengar kalimat itu? Ya, tak ada gunanya kita berlama-lama membohongi diri, kan? Ayolah, hari-hari terlalu berharga jika hanya diisi dengan hati yang penuh keluhan. Sesuatu yang kita lakukan tidak selayaknya hanya ditukar dengan nilai rupiah atau satuan mata uang yang ada. Tapi lebih dari itu, ketulusan dan kebahagiaan batin yang juga selayaknya diperhitungkan dan diutamakan.

Ketika kita telah mampu menjalani hari dengan apa yang dicintai dan diyakini, maka hidup akan membawa kita pada sebuah makna tertinggi. Yakni, energi yang tidak pernah mati. Jadi sahabatku, mari selalu hadirkan hati dalam segala hal yang kita lakukan. Kehadiran hati yang membuat jiwa menikmati hari-hari yang tak pernah sama. Hati yang mengundang kehadiran inspirasi dan prestasi. Hati yang membuat mimpi tak pernah mati.

Jika kau ingin menggapai sesuatu, jangan ragu dan melompat dengan segenap kekuatanmu
Yaa.. aku pasti akan melakukannya.
Itu adalah tempat dimana aku ingin percaya kepada diriku dan tetap menghadapinya
Itu adalah tempat dimana aku ingin berangan-angan untuk menjadi yang terbaik
Sejujurnya, aku sangat khawatir sekarang, aku tidak tahu apa yang akan terjadi setelah ini
Aku akan melakukan yang terbaik di jalanku
Terima Kasih telah memberikanku keberanian untuk melakukannya.
Mengubah apa yang telah aku dapatkan menjadi kepercayaan dalam diriku, aku akan terus berjalan sambil berdiri diatas kakiku sendiri
Ya, Lakukan apa yang ingin kamu lakukan. Dan itu akan menuntunmu untuk menemukan takdirmu. Percayalah pada hatimu, karena ia tak akan pernah membohongimu. 
Takkan pernah. 

*Hanya sebuah tulisan sederhana ketika kita sibuk memperdebatkan tentang karir dan kehidupan. Ah, sudahlah. Bukankah saya sudah sangat menikmati hari-hari seperti ini. Menjadi penulis artikel di Penerbit Erlangga dan Kontenesia, sesekali mengajar, serta masih bergelut dengan usaha untuk menerbitkan buku pribadi. Ya, banyak-banyaklah bersyukur, dan tak perlu tergiur dengan tawaran ataupun peluang yang lebih menggiurkan di luar sana. Semua ini adalah pilihan hatimu, bukan?

  
 

0 komentar:

Posting Komentar