Ketika sebongkah hati didera gelisah seraya dipeluk
keheningan malam yang putih, rintihan doa yang melaungkan harap dan cemas,
mampu menggetarkan jiwa seseorang yang terkadang tetesan air mata merembes
bergulir di pipinya. Indah, lapang, lepas dan sebersit harapan yang tertunda
masih tetep ia nantikan.
Betapapun derita yang pedih menggigit pahit, dia masih
mempunyai harapan. Kalopun sinar mentari telah lindap dan tenggelam di telan
kegelapan, tetapi tengoklah alangkah banyaknya bintang-bintang gemerlapan untuk
dijadikan petunjuk arah para nakhoda piawai.
Doa adaalah mata hati ibadah, senjata orang beriman. Doa
adaalh perbendaharaan bagi para musafir miskin yang gundah. Doa adalah mata air
untuk memedamkan jiwa yang terbakar api dunia. Doa adalah pohon rindang tempat
berteduh hamba yang lelah.
Doa adalah hamparan mihrab tempat beraudiensi para pengembara dengan tuhannya.
Doa adaalh bukti cintanya sang perindu yang selalu berharap kepada Kekasihnya.
Doa dan zikir merupakan cinta kasih allah kepada manusia.
Adalah kunci harapan bagi mereka pengembara fana, utamanya mereka yang
terguncang bimbang, jiwa yang terhimpit sakit, tertindih pedih dan didera deru
dan debu dunia.
Doa dan zikir adalah awal dari sebuah harapan, dan harapan
adalah awal dari kehidupan..^^
0 komentar:
Posting Komentar